Headlines News : SMK NU al Hidayah + Ponpes al Hidayah = Tempat paling pas untuk menimba ilmu
Home » » Hubungan Sila-Sila Dalam Pancasila

Hubungan Sila-Sila Dalam Pancasila

Written By Unknown on Sabtu, 30 Agustus 2014 | 15.29


hubungan sila-sila dalam pancasila

Selain mempelajari materi-materi tentang teknisi komputer, tentu kita tidak boleh lupa untuk belajar hal-hal yang berhubungan dengan status kita sebagai warga negara. Kali ini admin smkalhidayah.com akan membahas tentang hubungan sila-sila dalam pancasila. Pancasila yang merupakan dasar negara indonesia memiliki 5 sila yang saling berhubungan antara sila satu dengan sila yang lain. Adapun hubungan antar sila-sila dalam pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV, V.

Sila pertama menunjukan bahwa,setiap bangsa Indonesia wajib untuk ber-Tuhan,apapun keyakinan yang dianutnya. Sila pertama juga menjelaskan bahwa pada sila pertama meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4,dan 5 yang artinya segala hal yang berkaiyan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai nilai-nilai keTuhahanan Yang Maha Esa.

Jadi hubungan antara Negara dengan landasan sila pertama, yaitu ini sila ketuhanan yang maha esa adalah berupa hubungan yang bersifat mutlak dan tidak langsung. Hal ini sesuai dengan asal mula bahan pancasila yaitu berupa nilai-nilai agama , nilai-nilai kebudayaan, yang telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala yang konsekuensinya harus direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, diliputi dan dijiwai oleh sila pertama dan meliputi serta menjiwai sila-sila III, IV, V.

Jika semua komponen bangsa Indonesia sudah, maka akan naik ke tangga sila 2, kemanusiaan yang adil dan beradab. Manusia yang ber-Tuhan (apapun agamanya) pasti beradab. Beradab dalam arti tidak memicu permusuhan, fanatik berlebihan, berpikir terbuka, tidak bertindak merusak.

Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka konsekuensinya dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan Negara , kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia.

3. Sila Persatuan Indonesia

Sila Persatuan Indonesia, diliputi dan dijiwai oleh sila I, II dan meliputi serta menjiwai sila-sila IV,V.
Jika masing-masing individu sudah beradab, baru naik ke level selanjutnya, sila 3, bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.  Karena kalau sudah beradab maka bangsa menjadi bersatu.

Sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan negara Indonesia yang setiap daerah memiliki kebudayaan maupun agama yang berbeda. Dengan ini kemakmuran negara dapat terjamin dan dapat mempertahankan negara secara bersama-sama, dengan tidak  mengorbankan nilai agama dan kemanusiaan .

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dilputi dan dijiwai sila I,II,III, dan meliputi serta menjiwai sila V.

Jika semua sudah bersatu, maka barulah bisa digelar musyawarah dan   tercapai mufakat. Jika belum bersatu, tentu musyawarah tidak akan berjalan karena masing-masing berada pemikiran kepentingan masing-masing. Jika terjadi perselisihan attau kepentingan tiap individu atau kelompok maka musyawarah adalah hal mutlak untuk dilakukan. Musyawarah itu dilakukan dengan tetap manjaga persatuan dan tanpa menciderai asas Ketuhanan dan kemanusiaan.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diliputi dan dijiwai oleh sila I,II,III,IV.

Jika keempat diatas udah dijalankan, maka kita akan mencapai puncak dari semua ini. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini akan memicu negara kita ini menjadi negara yang adil dan makmur.Sila kelima dijiwai oleh isi sila 1,2,3 dan 4. Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan yang ada. Inti sila kelima yaitu “keadilan” yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan

KESIMPULAN

Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Hal ini menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkadilan sosial.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkadilan sosial.
  3. Persatuan Indonesia adalah persatuan yang ber-Ketuhanan, berkemanusiaan, berkerakyatan, dan berkadilan sosial.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan adalah kerakyatan yang ber-Ketuhanan,berkemanusiaan, berpersatuan, dan berkadilan sosial.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah kadilan yang ber-Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan,dan berkerakyatan.
Referensi : (Notonegoro, 1975 : 44)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Entri Populer

Grafik Pengunjung

LOGIN

 
Support : Ponpes al Hidayah | SMK NU al Hidayah | Dirjend SMK
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SMK NU ALHIDAYAH - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mahida Production